Kamis, 01 Desember 2011

Bekerja Keras Demi Satu Tujuan

Saya akan sangat bangga apabila suatu hari diri saya dapat disejajarkan dengan nama besar seperti George Best atau Beckham. Untuk itulah tujuan saya bekerja keras.

I would be very proud if, one day, I’m held in the same esteem as George Best or Beckham. It’s what I’m working hard towards.
Kerja Keras Adalah Energi Kita merupakan sebuah semboyan yang memiliki arti mendalam. Bahwa untuk mencapai atau memperoleh sesuatu diperlukan suatu kerja keras, suatu usaha untuk mewujudkan tujuan kita. Karena Kerja Keras Adalah Energi Kita, kita dituntut untuk selalu berusaha dan pantang menyerah dalam kerja keras kita.
Kerja Keras Untuk Mencapai Tujuan Hidup

13 Desember 2009 oleh Bobich

Sejak ratusan tahun lalu, orang percaya bahwa kesuksesan dapat diraih karena kerja keras. Tapi mengapa sekarang banyak orang yang menganggap kerja keras adalah suatu kata yang buruk dan tidak enak didengar.

Saya mendefinisikan kerja keras sebagai pekerjaan yang terdapat tantangan didalamnya sehingga memberikan motivasi ekstra untuk dapat mencapai tujuan. Untuk dapat mencapai kesuksesan diperlukan kerja keras dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sampai selesai dengan baik.

Masalah akan muncul pada saat anda merasa pekerjaan yang memiliki tantangan sebagai sesuatu yang menyiksa atau membuat anda merasa tidak nyaman. Apakah pekerjaan yang menantang akan selalu membawa ketidak nyamanan? Tentu saja tidak! Pada kenyataannya, salah satu kunci sukses adalah belajar untuk menikmati tantangan dari pekerjaan dan bekerja keras dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Mengapa harus pekerjaan yang menantang? Karena pekerjaan yang memiliki tantangan bila diselesaikan dengan pandai akan memberikan hasil yang setimpal pula. Biasanya jenis pekerjaan seperti ini akan dihindari oleh orang pada umumnya. Bila anda menghindari pekerjaan yang menantang berarti anda sudah menghindar dari pekerjaan yang dapat membawa anda menuju kesuksesan.

Untuk menjaga otot agar tetap kuat dan otak tetap tajam, anda harus menantang dengan memberi otot dan otak pancingan. Dengan hanya mengerjakan pekerjaan yang mudah akan membuat fisik dan mental anda kurang berkembang. Cobalah untuk sedikit menantang diri anda sendiri dengan mengambil pekerjaan yang lebih memberikan tantangan.

Menghadapi rintangan akan membangun karakter anda, seperti binaraga yang berlatih mengangkat beban untuk membangun otot. Dengan menghindari rintangan akan menghambat perkembangan karakter diri.

Sangatlah normal bila anda menghindari sesuatu yang tidak menyenangkan apalagi menyiksa, jadi apabila anda melihat tantangan itu sangat menyiksa, anda pasti akan menghindar darinya. Tapi dengan mengerjakannya berarti anda sedang membangun sesuatu yang penting dalam karakter pribadi anda. Jadi anda haruslah belajar untuk mencintai pekerjaan yang memiliki tantangan daripada menakutinya, seperti seorang binaragawan yang memaksakan diri untuk melakukan satu repetisi tambahan untuk membangun ototnya agar menjadi lebih besar dan kuat. Jika anda lari dari rintangan, anda akan kehilangan kesempatan untuk dapat berkembang. Ini semua tepat, baik dalam membangun otot maupun karakter.

Sebuah filosofi menyatakan untuk mengikuti arus, salah satu sisi untuk menjalankan sistem ini adalah anda harus dapat mengontrol hidup anda pada arus tersebut. Dan tidak masalah bila anda bersikap pasif dengan membiarkan hidup mengalir begitu saja pada diri anda. Jika anda merasa bahwa anda akan menerima jalan kehidupan daripada mengemudikan arah kehidupan, maka anda harus menerima kemana saja arus kehidupan membawa dan belajarlah untuk menyukai apa adanya. Tapi kadang kala arus tidak bergerak ke arah yang menguntungkan. Anda dapat mengikuti kemana saja arus membawa anda tanpa berusaha untuk mengendalikan ke arah yang anda inginkan.

Di lain pihak, ada pilihan dalam menjalani kehidupan dimana anda berada dibelakang kemudi yang dapat menentukan kemana arah yang ingin anda tuju. Anda ciptakan dan mengontrol sendiri arah yang anda mau. Ini adalah cara yang lebih menantang dan tentu saja dapat lebih memberi kepuasan. Anda tidak dibatasi pada pengalaman yang akan didapatkan apabila anda hanya bersikap pasif. Anda dapat lebih bebas dan memilih apa yang anda inginkan dengan menerima tantangan yang lebih besar.

Jika anda menetapkan pilihan untuk menempuh jalan hidup yang sederhana saja, mungkin anda tidak akan bisa membaca dan menulis. Semua itu dapat dirasakan ketika anda memutuskan untuk menentang arus yang terlalu ringan tanpa tantangan. Anda tidak akan mendapat ijazah dari berbagai tingkat pendidikan. Anda tidak akan mulai bekerja. Apa yang anda dapatkan dan rasakan sekarang tentunya adalah buah dari keputusan anda dimasa yang lalu, apakah anda menentang tantangan atau hanya mengikuti arus kehidupan.

Percayalah bahwa anda dapat berperan sebagai penentu arah tujuan hidup anda sendiri. Anda dapat hanya berdiam diri mengikuti arus apabila arus tersebut sedang mengalir ke arah yang memang merupakan tujuan anda. Dan anda dapat menjadi nahkoda yang mengemudikan arah arus kehidupan bila arahnya agak melenceng dari tujuan anda.

Ketika anda melangkah maju dan belajar menempatkan diri sebagai pengemudi arah kehidupan daripada hanya sebagai korban dari kemalasan anda sendiri, maka semuanya akan terasa lebih mudah dalam menghadapi tantangan yang besar dan untuk bertahan di dalamnya. Anda belajar untuk merasa lebih menikmati pengembangan karakter yang anda dapatkan. Anda menjadi dapat lebih menerima keadaan yang berada di luar kondisi nyaman. Bekerja keras adalah sesuatu yang anda tempuh karena anda tahu kerja keras akan membawa anda pada kemajuan yang luar biasa. Dan secara bersamaan akan membangun kematangan dan tanggung jawab pada pengertian bahwa beberapa tujuan tidak akan mendatangi anda begitu saja. Mereka hanya akan datang bila anda mau berusaha untuk mendapatkannya.

Bila berhadapan dengan seseorang yang berargumen pada anda, “Bila saya selalu menghindari bekerja keras, saya tidak akan pernah mendapatkan pengalaman yang berarti,” itu merupakan ungkapan yang sederhana untuk menggambarkan keuntungan dari bekerja keras. Apa yang akan anda lewatkan? Mungkin anda tidak akan pernah menikahi pasangan anda, menjadi multi jutawan, membuat suatu perubahan yang berarti bagi dunia. Anda akan tetap menerima apa yang arus kehidupan dapat berikan pada anda, yang mana hasilnya hanyalah biasa – biasa saja.

Jika anda ingin mencapai tujuan yang benar – benar besar dan menarik, anda harus mencoba untuk jatuh cinta pada kerja keras. Kerja keras membuat perbedaan. Itu pula yang membedakan anak kecil dengan orang dewasa. Anda dapat berharap untuk tetap menjadi seorang anak kecil yang mengharapkan kehidupan akan selalu berjalan dengan mudah. Tapi kemudian anda akan terkurung dalam kondisi seperti layaknya anak kecil, bekerja untuk mencapai tujuan orang lain… bukan tujuan sendiri dan menanti kesempatan… bukan menciptakan kesempatan.

Pada saat anda belajar untuk bekerja keras – bukan lari daripadanya, anda bisa mendapatkan kemampuan untuk mengambil keputusan dalam setiap target yang besar, walau apapun yang diperlukan untuk mencapainya. Anda meluncur melewati rintangan – rintangan yang bisa menghentikan orang lain yang tidak bisa mendapatkan solusi.

Apa yang dapat membuat anda sampai pada titik tersebut?

Apa yang dapat membuat anda memulai bekerja keras?

Tujuan Hidup

Bila anda mempunyai tujuan hidup yang kuat, maka bekerja keras bukanlah suatu pilihan. Tapi menjadi suatu keharusan. Jika anda tidak mempunyai tujuan yang jelas, maka anda dapat mencari alasan untuk menghindari kerja keras. Jadi siapa yang akan peduli akan kerja keras anda atau bila anda malas? Bila anda telah menetapkan tujuan hidup yang jelas, akan diperlukan usaha yang keras untuk dapat mencapainya. Setiap tujuan yang memiliki arti menuntut usaha yang keras. Anda harus meyakinkan diri sendiri bahwa untuk dapat mencapai tujuan dibutuhkan usaha yang keras. Hal ini akan membawa anda melewati rasa takut, ego dan kecengengan anak kecil yang berpikir bahwa kerja keras adalah sesuatu hal yang harus dihindari. Sifat kekanak – kanakan akan tergantikan oleh kedewasaan yang mempunyai rasa tanggung jawab bahwa pekerjaan harus diselesaikan. Tapi dengan hanya mengetahui tanggung jawab pada pekerjaan tanpa di dukung dengan komitmen dan usaha yang kuat tidak akan menyelesaikan pekerjaan.

Bila anda masih menghindar dari kerja keras, dapat diartikan kalau anda belum menetapkan tujuan hidup anda. Karena bila anda sudah menetapkan tujuan hidup maka anda akan bekerja dengan keras agar dapat mencapainya.

Jika anda belum tahu tujuan anda, maka anda tidak artinya dalam kumpulan orang dewasa. Anda hanyalah buih yang mengikuti aliran hidup orang – orang yang memiliki tujuan hidup yang jelas. Sebenarnya, didalam hati anda sudah mengetahui akan hal ini bukan? Jika anda ingin membuat sesuatu yang berbeda dan berarti, kerja keras adalah harga mutlak yang sudah tidak bisa ditawar lagi. Tidak ada jalan pintas.

Tujuan dan kerja keras adalah sahabat kental. Tujuan adalah ‘mengapa’. Kerja keras adalah ‘bagaimana’. Tujuan dapat merubah pekerja menjadi mencintai pekerjaan. Tujuan dapat merubah rasa sakit kerja keras menjadi tingkat dedikasi yang tinggi, komitmen, perbaikan dan kesabaran. Tujuan merubah rasa sakit menjadi suatu kekuatan, sampai pada titik anda tidak merasa sakit karena terlalu menikmati kekuatan yang dihasilkan.

Senin, 28 November 2011

Tujuan Pembelajaran

Ada beberapa pendapat yang membahas mngenai tujuan pembelajaran. Antara laian:

Menurut Latu heru

Tujuan pembelajaran adalah apa yang ingin di capai oleh anak didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

menurut Djiwandono

tujuan pemebelajaran ada 2 yaitu tujuan Instrumental umum yang menggariskan hasil” di bidang studi yang seharusnya di capai oleh siswa. Tujuan Instruksi khusus merupakan penjabaran yang lebih kongkrit yang menyangkut satu pokok bahasan tertentu.

menurut Dick dan Careg

Mereka berpendapat bahwa tujuan pembelajaran secara ideal berasal dari proses penaksiran kebutuhan yang di tetapkan dan mengandung indikasi yang luas tentang masalah yang harus di pecahkan.

menurut Winarno Surachmad

di sini tujuan pembelajaran di bedakan menjadi 2 yaitu instruktional effect merupakan tujuan yang pencapaiannya secara relatif dapat di ketahui segera. Sedangkan narturant effect adalah tujuan tak langsung yaitutujuan jangka pangjang.

Dari beberapa pendapat diatas dapat pula disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah segala sesuatu yang di inginkan guru dari siswanya pada akhir pelajaran dan apa yang seharusnya siswa peroleh/ketahui pada akhir pelajaran.

unsur dinamis pembelajaran konruen dengan unsur dinamis dalam proses belajar Siswa

hal ini dapat dijelaskan melalui pengertian pembelajaran kongruen da menunjang tercapainya tujuan belajar siswa, sehingga baik guru maupun siswa sama-sama memiliki unsur dinamis. Unsur dinamis pada guru untuk penyelenggaraan pembelajaran dan unsur dinamis siswa untuk proses belajar.

unsur dinamis pembelajaran pada diri guru

- Motivasi membelajarkan siswa dalam hal ini guru sebagai motivator belajar siswa, agar motif-motif positif pada diri siswa dapat di tingkatkan

- Kondisi guru agar siap membelajarkan siswa, bila guru memiliki kompetisi yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.

Berikut ini di sajikan kemampuan Dasar Guru Khusus S1, Kependidikan :

1. Menguasai bahan

menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah
menguasai bahan pengayaan/ penunjang bidang studi

2. mengelola program belajar-mnegajar

a. merumuskan tujuan intruksional

b. mngenal dan dapat menggunalkan prosedur instrusional yang tepat

c. melaksanakanprogrambelajar mengajar

d. mengenal kemampuan peserta didik

e. merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial

3. mengelola kelas

a. mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran

b. menciptakan iklim belajar mngajar yang serasi

4. Penggunaan media/sumber

a. mengenal, memilih dan menggunakan media

b. membuat alat-alt bantu pelajaran sederhana

c. menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar

d. menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar

e. menggunakan Micro Teaching unit dalam program pengalaman lapangan

5. menguasai landasa-landasan kependidikan

6. mengelola interaksi belajar mengajar

7. memilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran

8. mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah

a. mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah

b. menyelenggarakan program layana bimbingan di sekolah

9. mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

10. memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian,pendidikan guna keperluan pengajaran

- Upaya Pengembangan unsur dinamis siswa dalam proses belajar

Hal ini dapat mengusahakan melalui atau dengan jalan memperhatiakan unsur-unsur dinamis pada diri siswa, sebagai berikut :

a. unsur motivasi belajar

pengembangan dapat di upayakan dengan jalan :

1. mneghadapkan siswa pada hal-hal yang menantang, misalnya dengan jalan mengadakan pemecahan masalah dengan cara menyelidiki, mengadakan percobaan, membuat sesuatu dan sebagainya agar menguatkan motivasi siswa

2. bagi siswa yang kurang atau lamban di dorong untuk lebih aktif belajar, sementara siswa yang pandai di mintai untuk menjadi tutor dengan tugas memberi penjelasan atau membantu hal-hal yang belum di mengerti atau belum dikerjakan

3. agar motivasi ekstrinsik di tingkatkan unuk menjadi motivasi intrinsik dalam belajar

b. Unsur materi atau bahan belajar

Hal ini dapat di usahakan pengembangannya anatar lain dengan jalan :

1. upayakan ada pemilihan materi pembelajaran

2. siswa di ikut setakan untuk ikut mempertanggung jawabkan pemilihan materi pembelajaran

3. siswa di usahakan untuk memanfaatkan sumber belajar di lingkugan sekitar yang tersedia mungkin

c. Unsur suasana belajar

Dalam usaha pengembangan anatar lain dapat dengan jalan :

1. di usahakan adanya suasana belajar yang akrab dan gembira

2. siswa belajar bervariasi

3. kelas di atur secara flexibel sesuai dengan kebutuhan siswa yang belajar

4. kelas denganjumlah siswa jangan terlalu besar

5. menggunakan multi metode dan multi media

d. unsur media belajar

pengembanganya dapat di usahakan anatar lain dengan jalan :

1. peningkatan penggunaan media

2. mengikutsertakan siswa :

1. penyiapan media

2. menggunakan media

3. siswa dilatih untuk membuat laporan

4. siswa di latih membuat media pembelajarn sendiri

e. unsur kondisi siwa yang belajar

pengembangannya anatar lain dengan jalan :

1. pembelajaran secara ideal dengan individual

2. sistem klasikal yang sekarang berlaku di usahakan untuk dilaksanakan secara klasikal bervariasi.
" Allah Memberi Karunia di Dunia ini bagi Orang-orang yang Menginginkannya, Tetapi di Akhirat Mereka akan Menderita Kerugian

Orang-orang yang tidak memiliki ketakwaan kepada Allah dalam hatinya, dan imannya sangat lemah terhadap kehidupan akhirat, hanyalah menginginkan keduniaan. Mereka meminta kekayaan, harta benda, dan kedudukan hanyalah untuk kehidupan di dunia ini. Allah memberi tahu kita bahwa orang-orang yang hanya menginginkan keduniaan tidak akan memperoleh pahala di akhirat. Tetapi bagi orang-orang yang beriman, mereka berdoa memohon dunia dan akhirat karena mereka percaya bahwa kehidupan di akhirat sama pastinya dan sama dekatnya dengan kehidupan dunia ini. Tentang masalah ini, Allah menyatakan sebagai berikut:

"Di antara manusia ada orang yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,' dan tidak ada baginya bagian di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.' Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan, dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (Q.s. al-Baqarah: 200-2).

Orang-orang yang beriman juga berdoa memohon kesehatan, kekayaan, ilmu, dan kebahagiaan. Akan tetapi, semua doa mereka adalah untuk mencari keridhaan Allah dan untuk memperoleh kebaikan bagi agamanya. Mereka memohon kekayaan misalnya, adalah untuk digunakan di jalan Allah. Berkenaan dengan masalah ini, Allah memberikan contoh tentang Nabi Sulaiman di dalam al-Qur'an. Jauh dari keinginan untuk memperoleh dunia, doa Nabi Sulaiman untuk meminta kekayaan adalah demi tujuan mulia untuk digunakan di jalan Allah, untuk menyeru manusia kepada agama Allah, dan agar dirinya sibuk berdzikir kepada Allah. Kata-kata Nabi Sulaiman sebagaimana yang diceritakan dalam al-Qur'an menunjukkan niatnya yang ikhlas:

"Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik karena ingat kepada Tuhanku." (Q.s. Shad: 32).

Maka Allah mengabulkan doa Nabi Sulaiman a.s. tersebut dengan mengaruniakan kepadanya kekayaan yang sangat banyak di dunia dan ia akan memperoleh pahala di akhirat. Dalam pada itu, Allah juga mengabulkan keinginan orang-orang yang hanya menghendaki kehidupan dunia, namun azab yang pedih menunggu mereka di akhirat. Keuntungan yang telah mereka peroleh di dunia ini tidak akan mereka peroleh lagi di akhirat kelak.

Kenyataan yang sangat penting ini diceritakan dalam al-Qur'an sebagai berikut:

"Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat, akan Kami tambah keuntungan itu baginya, dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia, Kami akan memberikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia, dan tidak ada baginya bagian sedikit pun di akhirat. (Q.s. asy-Syura: 20).

"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang, maka Kami segerakan baginya di dunia apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. (Q.s. al-Isra': 18).
ALLAH MENAMBAHKAN NIKMATNYA KEPADA ORANG-ORANG YANG BERSYUKUR

Setiap orang sangat memerlukan Allah dalam setiap gerak kehidupannya. Dari udara untuk bernafas hingga makanan yang ia makan, dari kemampuannya untuk menggunakan tangannya hingga kemampuan berbicara, dari perasaan aman hingga perasaan bahagia, seseorang benar-benar sangat memerlukan apa yang telah diciptakan oleh Allah dan apa yang dikaruniakan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan orang tidak menyadari kelemahan mereka dan tidak menyadari bahwa mereka sangat memerlukan Allah. Mereka menganggap bahwa segala sesuatunya terjadi dengan sendirinya atau mereka menganggap bahwa segala sesuatu yang mereka peroleh adalah karena hasil jerih payah mereka sendiri. Anggapan ini merupakan kesalahan yang sangat fatal dan benar-benar tidak mensyukuri nikmat Allah. Anehnya, orang-orang yang telah menyatakan rasa terima kasihnya kepada seseorang karena telah memberi sesuatu yang remeh kepadanya, mereka menghabiskan hidupnya dengan mengabaikan nikmat Allah yang tidak terhitung banyaknya di sepanjang hidupnya. Bagaimanapun, nikmat yang diberikan Allah kepada seseorang sangatlah besar sehingga tak seorang pun yang dapat menghitungnya. Allah menceritakan kenyataan ini dalam sebuah ayat sebagai berikut:

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.s. an-Nahl: 18).

Meskipun kenyataannya demikian, kebanyakan manusia tidak mampu mensyukuri kenikmatan yang telah mereka terima. Adapun penyebabnya diceritakan dalam al-Qur'an: Setan, yang berjanji akan menyesatkan manusia dari jalan Allah, berkata bahwa tujuan utamanya adalah untuk menjadikan manusia tidak bersyukur kepada Allah. Pernyataan setan yang mendurhakai Allah ini menegaskan pentingnya bersyukur kepada Allah:

"Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. Allah berfirman, 'Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya'." (Q.s. al-A'raf: 17-8).

Dalam pada itu, orang-orang yang beriman karena menyadari kelemahan mereka, di hadapan Allah mereka memanjatkan syukur dengan rendah diri atas setiap nikmat yang diterima. Bukan hanya kekayaan dan harta benda yang disyukuri oleh orang-orang yang beriman. Karena orang-orang yang beriman mengetahui bahwa Allah adalah Pemilik segala sesuatu, mereka juga bersyukur atas kesehatan, keindahan, ilmu, hikmah, kepahaman, wawasan, dan kekuatan yang dikaruniakan kepada mereka, dan mereka mencintai keimanan dan membenci kekufuran. Mereka bersyukur karena telah dibimbing dalam kebenaran dan dimasukkan dalam golongan orang-orang beriman. Pemandangan yang indah, urusan yang mudah, keinginan yang tercapai, berita-berita yang menggembirakan, perbuatan yang terpuji, dan nikmat-nikmat lainnya, semua ini menjadikan orang-orang beriman berpaling kepada Allah, bersyukur kepada-Nya yang telah menunjukkan rahmat dan kasih sayang-Nya.

Sebagai balasan atas kesyukurannya, sebuah pahala menunggu orang-orang yang beriman. Ini merupakan rahasia lain yang dinyatakan dalam al-Qur'an; Allah menambah nikmat-Nya kepada orang-orang yang bersyukur. Misalnya, bahkan Allah memberikan kesehatan dan kekuatan yang lebih banyak lagi kepada orang-orang yang bersyukur kepada Allah atas kesehatan dan kekuatan yang mereka miliki. Bahkan Allah mengaruniakan ilmu dan kekayaan yang lebih banyak kepada orang-orang yang mensyukuri ilmu dan kekayaan tersebut. Hal ini karena mereka adalah orang-orang yang ikhlas yang merasa puas dengan apa yang diberikan Allah dan mereka ridha dengan karunia tersebut, dan mereka menjadikan Allah sebagai pelindung mereka. Allah menceritakan rahasia ini dalam al-Qur'an sebagai berikut:

"Dan ketika Tuhanmu memaklumkan: 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'." (Q.s. Ibrahim: 7)

Mensyukuri nikmat juga menunjukkan tanda kedekatan dan kecintaan seseorang kepada Allah. Orang-orang yang bersyukur memiliki kesadaran dan kemampuan untuk melihat keindahan dan kenikmatan yang dikaruniakan Allah. Rasulullah saw. juga menyebutkan masalah ini, beliau saw. bersabda:

"Jika Allah memberikan harta kepadamu, maka akan tampak kegembiraan pada dirimu dengan nikmat dan karunia Allah itu.1

Dalam pada itu, seorang kafir atau orang yang tidak mensyukuri nikmat hanya akan melihat cacat dan kekurangan, bahkan pada lingkungan yang sangat indah, sehingga ia akan merasa tidak berbahagia dan tidak puas, maka Allah menjadikan orang-orang seperti ini hanya menjumpai berbagai peristiwa dan pemandangan yang tidak menyenangkan. Akan tetapi Allah menampakkan lebih banyak nikmat dan karunia-Nya kepada orang-orang yang ikhlas dan memiliki hati nurani.

Bahwa Allah menambah kenikmatan kepada orang-orang yang bersyukur, ini juga merupakan salah satu rahasia dari al-Qur'an. Bagaimanapun harus kita camkan dalam hati bahwa keikhlasan merupakan prasyarat agar dapat mensyukuri nikmat. Jika seseorang menunjukkan rasa syukurnya tanpa berpaling dengan ikhlas kepada Allah dan tanpa menghayati rahmat dan kasih sayang Allah yang tiada batas, tetapi rasa syukurnya itu hanya untuk menarik perhatian orang, tentu saja ini merupakan ketidakikhlasan yang parah. Allah mengetahui apa yang tersimpan dalam hati dan mengetahui ketidakikhlasannya tersebut. Orang-orang yang memiliki niat yang tidak ikhlas bisa saja menyembunyikan apa yang tersimpan dalam hati dari orang lain. Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya dari Allah. Orang-orang seperti itu bisa saja mensyukuri nikmat ketika tidak menghadapi penderitaan. Tetapi pada saat-saat berada dalam kesulitan, mungkin mereka akan mengingkari nikmat.

Perlu diperhatikan, bahwa orang-orang mukmin sejati tetap bersyukur kepada Allah sekalipun mereka berada dalam keadaan yang sangat sulit. Seseorang yang melihat dari luar mungkin melihat berkurangnya nikmat pada diri orang-orang yang beriman. Padahal, orang-orang beriman yang mampu melihat sisi-sisi kebaikan dalam setiap peristiwa dan keadaan juga mampu melihat kebaikan dalam penderitaan tersebut. Misalnya, Allah menyatakan bahwa Dia akan menguji manusia dengan rasa takut, lapar, kehilangan harta dan jiwa. Dalam keadaan seperti itu, orang-orang beriman tetap bergembira dan merasa bersyukur, mereka berharap bahwa Allah akan memberi pahala kepada mereka berupa surga sebagai pahala atas sikap mereka yang tetap istiqamah dalam menghadapi ujian tersebut. Mereka mengetahui bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kekuatannya. Sikap istiqamah dan tawakal yang mereka jalani dalam menghadapi penderitaan tersebut akan membuahkan sifat sabar dan syukur dalam diri mereka. Dengan demikian, ciri-ciri orang yang beriman adalah tetap menunjukkan ketaatan dan bertawakal kepada-Nya, dan Allah berjanji akan menambah nikmat kepada hamba-hamba-Nya yang mensyukuri nikmat-Nya, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak.
" Tidak Ada Pembatasan Apa pun dalam Berdoa
Seseorang dapat memohon apa saja kepada Allah asalkan halal. Hal ini karena sebagaimana telah disebutkan terdahulu, Allah adalah satu-satunya penguasa dan pemilik seluruh alam semesta; dan jika Dia menghendaki, Dia dapat memberikan kepada manusia apa saja yang Dia inginkan. Setiap orang yang berpaling kepada Allah dan berdoa kepada-Nya, haruslah meyakini bahwa Allah berkuasa melakukan apa saja dan bersungguh-sungguhlah dalam berdoa sebagaimana disabdakan oleh Nabi saw.2 Ia perlu mengetahui bahwa mudah saja bagi-Nya untuk memenuhi keinginan apa saja, dan Dia akan memberikan apa yang diminta oleh seseorang jika di dalamnya terdapat kebaikan bagi orang itu dalam doa tersebut. Doa-doa para nabi dan orang-orang beriman yang disebutkan dalam al-Qur'an merupakan contoh bagi orang-orang beriman tentang hal-hal yang dapat mereka mohon kepada Allah. Misalnya, Nabi Zakaria a.s. berdoa kepada Allah agar diberi keturunan yang diridhai, dan Allah pun mengabulkan doanya, meskipun istrinya mandul:
"Yaitu ketika ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. Ia berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi-Mu seorang putra. Yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub; dan jadikanlah ia ya Tuhanku, seorang yang diridhai'." (Q.s. Maryam: 3-6).
Maka Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria dan memberikan kepadanya berita gembira tentang Nabi Yahya a.s.. Setelah menerima berita gembira tentang seorang anak laki-laki, Nabi Zakaria merasa heran karena istrinya mandul. Jawaban Allah kepada Nabi Zakaria menjelaskan tentang sebuah rahasia yang hendaknya selalu dicamkan dalam hati orang-orang yang beriman:
"Zakaria berkata, 'Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua.' Tuhan berfirman, 'Demikianlah.' Tuhan berfirman, 'Hal itu mudah bagi-Ku, dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu belum ada sama sekali'." (Q.s. Maryam: 8-9)
Ada beberapa Nabi lainnya yang disebutkan dalam al-Qur'an yang doa-doa mereka dikabulkan. Misalnya, Nabi Nuh a.s. memohon kepada Allah untuk menimpakan azab kepada kaumnya yang tersesat meskipun ia telah berusaha sekuat tenaga untuk membimbing mereka kepada jalan yang lurus. Sebagai jawaban dari doanya, Allah menimpakan azab besar kepada mereka yang tercatat dalam sejarah.
Nabi Ayub a.s. menyeru Tuhannya ketika ia sakit, ia berkata, "… Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (Q.s. al-Anbiya': 83). Sebagai jawaban terhadap doa Nabi Ayub, Allah berfirman sebagai berikut:
"Maka Kami pun mengabulkan doanya itu, lalu Kami hilangkan penyakit yang menimpanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (Q.s. al-Anbiya': 84).
Allah mengabulkan Nabi Sulaiman a.s. yang berdoa, "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." (Q.s. Shad: 35). Maka Allah mengaruniakan kekuasaan yang besar dan kekayaan yang banyak kepadanya.
Oleh karena itu, orang-orang yang berdoa hendaknya mencamkan dalam hati ayat ini, "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, 'Jadilah.' Maka terjadilah ia. (Q.s. Yasin: 82) Sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, segala sesuatu itu mudah bagi Allah dan Dia Mendengar dan Mengetahui setiap doa.